
Bukan
sebuah perkara mudah menjadi orang tua idaman di era yang serba canggih
ini. Berbagai perangkat teknologi membuat anak lebih dekat dengan
gadget mereka. Tidak heran jika hubungan antara orang tua dan anak
merenggang karena kurangnya komunikasi.
Belum lagi jika kedua
orang tua harus bekerja, maka pertemuan mereka akan sangat minim.
Alhasil, anak bisa saja lebih dekat dengan orang-orang yang mengasuhnya
sehari-hari. Tidak dipungkiri hal ini akan menyakiti perasaan orang tua,
karena tidak begitu diidamkan anak-anaknya.
Jika mendapati anak
dengan sikap demikian, maka orang tua harus mengevaluasi diri apakah
sudah menjalankan syariat dalam mendidik anak? Untuk itu, ada baiknya
untuk mempelajari tuntunan Al-Qur’an agar menjadi orangtua idaman.
Berikut informasi selengkapnya.
1. Mendengarkan dengan Sangat Antusia dan Merespon dengan Penuh Kesungguhan
Hal pertama yang
diajarkan Al-Qur’an agar menjadi orangtua idaman adalah mendengarkan
dengan sangat antusias dan merespon dengan penuh kesungguhan. Kebanyakan
orangtua saat ini mungkin cuek kepada anak mereka. Tidak memperhatikan
ketika anaknya berbicara, karena mengganggap pembicaraan tersebut
bukanlah hal penting.
Padahal hal yang
demikian itu adalah sebuah kesalahan. Sebab teladan ini telah diberikan
oleh Nabi Ya’kub terhadap puteranya Nabi Yusuf As. Beliau saat antusias
ketika mendengarkan anaknya berbicara seperti yang telah dijabarkan
dalam Al-Qur’an. Allah Ta’ala berfirman:
“(Ingatlah), ketika
Yusuf berkata kepada ayahnya: “Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi
melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya sujud
kepadaku.” (QS. Yusuf [12]: 4).
Mendengar ucapan putranya yang sesungguhnya cukup belia itu, beliau merespon dengan sangat serius.
“Ayahnya berkata: “Hai
anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu,
maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya setan
itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.” (QS. Yusuf [12]: 5).
Jika dilihat dari ayat
di atas, dialog tersebut menunjukkan bahwa Nabi Ya’kub adalah sosok yang
perhatian dalam mendengarkan pembicaraan anaknya dan antusias terhadap
apa yang diucapkan tersebut.
Sebagai orangtua,
seharusnya menjadi perhatian penting untuk bersungguh-sungguh dalam
mendengarkan ucapan, ungkapan, cerita ataupun keluhan dari anak-anak.
Terlebih lagi apabila anak tersebut sudah menginjak remaja. Jika
orangtua gagal untuk menjadi “pendengar yang baik” maka si anak akan
mengalihkan keluh kesahnya tersebut ke media sosial dan sulit untuk
dikontrol.
2. Terus Menerus Menanamkan Tauhid kepada Anak
Tuntunan Al-Qur’an yang
kedua yakni terus menerus menanamkan tauhid kepada anak. Teladan ini
dicontohkan oleh Luqman Al-Hakim. Cara antara lain dengan memberikan
ajaran kepada anak untuk tidak mensekutukan Allah, kemudian memantapkan
keyakinan bahwa segala amal perbuatan pasti akan dibalas oleh Allah.
Meskipun amalan tersebut hanya sebesar biji sawi, segala bentuk kebaikan
dan keburukan semuanya akan dihitung oleh Allah SWT untuk diberikan
balasan.
Selanjutnya Luqman
Al-Hakim menekankan pentingnya mendirikan shalat sepanjang hidupnya dan
mengerjakan amalan yang baik dan menjauhi yang mungkar serta bersabar
atas segala musibah yang menimpa diri.
Selain itu, Luqman
Al-Hakim juga mengajarkan kepada anaknya untuk tidak menjadi pribadi
yang sombong dan berlemah lembutlah dalam berbicara. Perkara mengenai
keteladanan Luqman Al-Hakim ini tertuang dalam Al-Qur’an yakni QS.
Luqman ayat 13-19.
3. Senatiasa Mendoakan Anak Agar Komitmen Terhadap Syariat
Hal ketiga yang harus
dilakuakn yakni mendoakan anak-anak untuk komitmen dalam perkara-perkara
asasi seperti tauhid dan shalat. Hal demikian ini diteladankan oleh
Nabi Ibrahim As. Allah Ta’ala berfirman:
“Ya Tuhanku, jadikanlah
aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan
Kami, perkenankanlah doaku.” (QS. Ibrahim [14]: 40).
4. Terus Memastikan Tauhid Anak-anak
Tuntunan Al-Qur’an yang
terakhir agar menjadi orangtua idaman adalah dengan terus memastikan
tauhid anak-anaknya. Meskipun memiliki anak yang sudah berkeluarga dan
memiliki keturunan, tidak ada salahnya untuk tetap mengingatkan mereka
agar selalu menjalankan tauhid. Hal demikian ini diteladankan oleh Nabi
Ya’qub As. Allah Ta’ala berfirman:
“Adakah kamu hadir
ketika Ya’qub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada
anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab:
“Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail
dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh
kepada-Nya.” (QS. Al-Baqarah (2): 133).
Pertanyaan Nabi Ya’qub
tersebut menunjukkan bahwa berkomitmen dalam tauhid itu tidaklah mudah,
harus terus diawasi. Jangan sampai mereka meninggalkan syariat hanya
untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
Demikianlah informasi
mengenai tuntunan Al-Qur’an dalam memaparkan bagaigama cara menjadi
orangtua idaman bagi anak-anak mereka yang sesuai dengan syariat agama
Islam. Semoga kita senantiasa menjadi hamba yang menjaga dengan benar
keimanan dan tetap teguh pada tauhid. Amin.
Sumber:http://www.intisari9.com/
0 komentar:
Posting Komentar