
Jakarta, tak semua wanita berhijab bisa beraktivitas bebas di beberapa
negara. Banyak dari mereka yang merasa takut akan penyerangan
Islamophobia atau mendapatkan perlakuan diskriminatif ketika berhijab di
tempat umum. Oleh sebab itu, beberapa wanita non-muslim yang merasa
empati ingin mencoba menjadi seorang muslimah dengan ikut memakai
jilbab.
Seperti yang dilakukan oleh Zion Lourdes Perez, seorang siswi SMA
Franklin, Seattle, Washington, Amerika Serikat. Siswi non-muslim berusia
15 tahun ini memiliki pikiran yang terbuka akan semua agama. Ia pun
tertarik mempelajari banyak agama termasuk Islam.
Untuk bisa mendalami menjadi seorang muslimah, Zion mencoba mengenakan
jilbab. Tak hanya beberapa jam saja tapi dalam waktu satu minggu. Zion
pun mengaku memiliki pengalaman yang luar biasa ketika mengenakan hijab.
"Aku memiliki rasa takjub kepada para muslimah. Wanita berhijab harus
benar-benar kuat. Dibutuhkan keberanian yang luar biasa untuk pergi
mengenakan jilbab," papar Zion seperti dilansir dari Seattle Times.
Memiliki kekaguman terhadap muslimah, Zion tertarik membangun komunitas
muslim di sekolahnya. Ia kemudian membangun komunitas tersebut dan
menjadi ketua untuk forum yang dinamakan Muslim Student Association itu.
Zion juga mengajak siswi lainnya baik yang muslim maupun non-muslim
untuk mencoba mengenakan jilbab di tempat umum walau hanya dalam
beberapa jam. Setelah itu, mereka diminta untuk mengutarakan perasaan
masing-masing.
Salah satu siswi Franklin, Samuel Aronwald, merasa Islam telah
disalahpahami. Ia merasa jilbab bukanlah tanda penindasan seperti rumor
yang beredar di sekitarnya selama ini.
"Aku tak merasa orang Islam adalah ancaman dan aku merasakan berbeda
ketika memakai jilbab. Mereka (masyarakat muslim) benar-benar bergulat
dengan isu yang kompleks," ujarnya.
*Berdakwah yang paling mudah ialah melalui LIKE and SHARE.
Assalamualaikum, semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita.
Sumber : www.islamjuara.com
0 komentar:
Posting Komentar